Facial Battleground and Underestimating Yoga (Being Woman isn't Easy)
Yeah. Gue ngaku bahwa kadang gue
suka menyepelekan hal-hal yang dilakukan oleh kaum hawa a.k.a perempuan.
Walaupun gue sering bantuin si mamah masak, ngikut bikin kue bareng si kakak,
tetep aja ternyata ego superior milik laki-laki ini susah banget hilangnya.
Haha..
Dimulai dari ketidaksengajaan
waktu ngobrol bareng si kakak soal muka. Gue protes kenapa di muka gue banyak
jerawat padahal umur gue lebih muda dari si kakak sedangkan muka dia mirip sama
pantat bayi (LOL). Mulus amat. Padahal sama-sama punya aktivitas diluar.
Walhasil si kakak melontarkan sebuah solusi jitu yang belakangan agak gue
sesali. Singkat cerita, si kakak menyarankan gue untuk rajin facial. Iya, facial
itu nama anak laki-lakinya Pak RT itu loh (ITU MAH FAISAL! BUKAN FACIAL!). Maksudnya
perawatan kulit wajah dimana muka lu bakal dicuci, dibersihin semua kotorannya
(termasuk sisa jerawat dan jerawat yang masih aktif (bahasa gue), sampai
komedo) terus dikasih krim macem-macem, vitamin, plus maskeran deh. Sambil
dibersihin biasanya wajah suka sambil dipijet-pijet gitu biar rileks dan bikin
wajah seger lagi. Apalagi buat kaum perempuan yang suka ngambek bin manyun,
cocok banget nih biar otot mukanya rileks setelah ditekuk 7 hari 7 malem
gara-gara gak dibeliin kerak telor sama si yayang. LOL
Jadi hari itu hari pertama
perkenalan gue dengan facial pertama kali yang beneran di salon, bukan cuci
muka sendiri dirumah. Gue sih dengan gegap gempita melangkahkan kaki ke salon
dengan bayangan dalam pikiran gue bakalan rileks abis nih gue. Muka dipijet
sambil dibersihin! Tapi ternyata, dunia itu memang kejam kawan. Facial itu
tidak seindah yang terdengar dan terlihat. PERCAYALAH!
Kalau gue bisa mendefinisikan
proses facial dalam satu kata, itu adalah 'Battleground'. Mungkin terdengar
aneh tapi PERCAYALAH kawan sesama pria, satu satunya isi pikiran gue ketika
facial berlangsung hanyalah, "Tuhaan, inikah yang dirasakan para pahlawan
pejuang dulu saat mereka ditawan dan disiksa oleh PKI". LOL. But
seriously, facial is hurt, man! Imajinasi gue akan saat saat relaksasi dimana
wajah gue akan dipijat dan dibersihkan dengan krim sejuk plus menyegarkan buyar
sudah ketika di mbak mbak tukang facialnya mulai menggunakan pisau pengiris
wajahnya (yang sebenernya adalah alat untuk membersihkan komedo bebentuk stik
dengan kawat melingkar sebagai ujungnya menurut kakak gue) di atas kulit wajah
gue. Gue bilang seperti itu karena yang gue rasain persis ketika ada seseorang
yang mengiris-iris wajah lu dengan sebilah pisau tajam. Satu per satu air mata
pria gue menetes secara sendirinya dan SUMPAH, selama kurang lebih 30 menit
proses facial berlangsung gue berusaha kerasa menahan raut muka gue sekalem
mungkin, senormal mungkin demi harga diri gue sebagai lelaki yang konon katanya
kuat menahan segala macam sakit dan cobaan hidup (kecuali sakit hati yee bro?
haha). Alhasil setelah 30 menit berlalu dan wajah gue udah mulai dimasker, baru
lah gue bisa merasa sedikit nyaman dan nyaris tertidur! Setelah proses facial
selesai dan kita berdua melangkah pulang, gue menyapa udara terbuka di luar
salon dengan wajah yang super duper segar, dan berasa 10 X lebih ganteng dari
sebelumnya. I left the Salon with this whole feeling as a man, this weirdly
proud feeling and a big sense of achievement. Perasaan yang lu dapet ketika berhasil
menyelesaikan sebuah misi maha sulit dari negara. Perasaan yang membuat gue
lebih mengerti peran gue sebagai pria, tentang rasa sakit. Because trust me
guys, facial is even a lot more painful than our circumcision process (since
we're given anesthesia), at least for me. LOL. So, you will not know what is the
real pain is before you try it by yourself! LOL. JK.
Another one thing that
surprisingly underestimated by me also is yoga. Sumpah! Gue gak sadar ternyata
selama ini gue menyepelekan olahraga yang satu ini. Gue pikir kok bisa sih Cuma
bikin pose-pose akrobatik gitu terus bisa bikin kurus dan bada atletis? Gue
salah satu yang lumayan skeptis awalnya. Dan (sedihnya) gue sempet berpikir
lelaki yang ikutan yoga itu bisa diconsider as not a manly man gitu. Entah
kenapa gue mengkategorikan olahraga ini sama perempuan. Ketika kakak gue sering
cerita tentang kelas yoganya dia, bagaimana dia sekarang udah berhasil
menurunkan berat badannya beberapa kilo dari yoga, gue berpikir, "for
serious?". Agak gak percaya. Apalagi kemudian dia cerita ada beberapa
lelaki yang ada di kelas yoganya dia, gue langsung nyeletuk, "pasti yang
agak ke cewek gitu ya sifatnya tuh cowok?" (sampai saat ini sumpah gue
merasa gagal banget jadi manusia karena gue secara tidak sadar ikut
mengeneralisir stereotipe yang ada). Kakak gue langsung membantah pertanyaan
gue dan mengatakan cowok yang pada ikut malah udah berumur semua dan dia yakin
rata-rata pada straight kok. Terus dia lanjutin bahkan instruktur yoganya pun
laki-laki. Karena kakak gue merasa gue masih kepikiran soal dunia per-yoga-an
ini, akhirnya dia ajak gue untuk ikutan yoga biar gue tau. Bener juga sih,
gimana gue mau menilai sesuatu kalau gue aja belum pernah ikut dan merasakan
sendiri. Esoknya dengan tekad '45, gue merasa siap menantang 'yoga' dan yakin
bahwa olahraga ginian belum ada apa-apanya dibanding benchpress, or weight
lifting di gym langganan. Tapi ternyata di akhir latihan gue harus mengibarkan
bendera putih tanda kekalahan. Sekali lagi gue salah. Most of you might be
looking at some yoga pose and think, "this is easy as freak!", but
save that judgment until you try it FOR REAL! Pantes aja yang udah rajin yoga
badannya pada bagus karena untuk bisa mahir dalam yoga lu harus punya otot-otot
yang kuat. Otot bagian atas (tangan, bahu, punggung), bagian tengah (perut,
pinggang), dan bagian bawah (paha, betis, kaki) harus bener bener kuat.
Bayangin aja misalnya lu lakuin sikap handstand selama 1 menit : STILL! Tanpa
ada gerakan menyeimbangkan kemudian dilanjutkan dengan menurunkan kedua paha
dan menekuk lutut dan diam lagi diposisi itu. Bayangin aja tanpa otot perut
yang kuat sebentar juga jatuh deh pasti. Belum lagi ketika gue bicara soal
kelenturan. Ckckc.. Intinya gue salut lah sama para penggiat yoga dimanapun mau
laki-laki atau perempuan, you got my respect, guys!! dan kalau ada laki-laki yang masih underestimate yoga dan facial, gue tantang lu untuk coba sendiri dan lihat pikiran lu berubah gak setelah lu coba sendiri??
Nah, intinya adalah,
UNDERESTIMATION is TOXIC, guys! Kadang kita gak sadar melakukannya. Jangan
sampai ketidakpekaan kita sebagai laki-laki malah jadi menurunkan nilai kita
sebagai manusia. Jangan sampai kita punya pemikiran dan judgment yang subjektif
tapi mengaku objektif. Jangan sampai kita punya pandangan yang sempit terhadap
semua hal. Cerita gue diatas adalah salah satu contoh dimana stereotipe dan
personal judgment adalah hal yang berbahaya dan kadang kita sepelekan. Try to
open our world to be able to pull of more objective judgment and no more
stereotipe. Gue sempat berada di satu titik dimana gue merasa perempuan itu
cenderung menyerah pada perasaan, lemah, dan selalu overthinking things.
Setelah gue alami dua kejadian diatas, gue malu sama diri gue sendiri karena
gue akhirnya tau being woman is not easy. Jadi makhluk yang super duper kuat
tapi juga disatu sisi lembut itu susah banget menurut gue. Bayangin aja lu
kemana-mana jalan pake high heels, harus tau cara make up, tau dan inget cara
memasak makanan (yang jumlahnya ratusan resep), ditambah harus manage keluarga,
kerjaan, tubuh dan pikiran sekaligus itu bukan perkara gampang. Jadi pesen gue
buat para pria nih yang punya pacar dan suka protes kenapa mereka selalu lama
di salon dan lama memilih pakaian di mall atau buat para suami yang sering
protes kenapa hari ini kita harus makan malem diluar lagi : that's all simply
(might be) just for you. Si pacar pastinya mau selalu terlihat cantik di depan pacarnya
kan? Terus si istri mungkin gak mau si suaminya makan yang kurang enak setelah
dia lumayan capek hari itu mengurus rumah seharian dan takut kalau dia masak
rasanya malah aneh. Bayangin mereka bahkan mau sampe berjam-jam di salon, ikut
kursus masak mingguan, ikut kelas senam/yoga untuk mempertahankan figur mereka
sebagai someone we can count on, someone strong, yet so kind and full of
compassion. Being a woman is not easy and never be easy, my friend! Try to
understand them a little bit more now.
Have a good day everyone, cheers!
:)
Cadas bos postingannya! Gue milih jadi cowok aje deh Gan kalo gitu. Wkwkwkwkwk
ReplyDeleteRibet facia2 kayak gitu, Gue lebih seneng makan telor! Hahaha
Kita sama-sama milih jadi cowok aja yaa.. Makasih udah mampir, kak Fauzi! Makasih buat komentarnya
DeleteBeneran ribet deh, di. Ini nih aku alami sebagai single masih. Belajar make up, rempong bingit. Make up itu macem-macem pulak. Belum lagi bersihinnya setengah perjuangan. Facial, aku belum coba. Hihi.. Yoga, asli bikin capek banget. Hahah
ReplyDeleteBelum lagi deh kalo punya suami. Punya anak lagi. Haha
Pasti ni beruntung deh yang jadi istri aldi. Ngerti semuanya.. Sukses ya dii..
Nah.. bener kan! Kadang perempuan suka di underestimate banget, padahal daily lives of woman is far more complicated and hard from my point of view..
Deleteaaah.. jadi malu eyke.. iya beruntung kalau sampai ada yang mau sama sayah, kak Ririn! Hahaha
Makasih udah mampir, Kak!
I'm amazed, I must say. Seldom do I come across a blog that's both educative and entertaining,
ReplyDeleteand without a doubt, you've hit the nail on the head. The issue is something that
not enough folks are speaking intelligently about. Now i'm very happy
that I came across this during my search for something regarding this.
Hello, I enjoy reading through your article. I like to write a little comment to support you.
ReplyDeleteGreat delivery. Sound arguments. Keep up the good spirit.
ReplyDeleteDefinitely consider that which you said. Your favorite reason appeared
ReplyDeleteto be at the net the easiest thing to have in mind of.
I say to you, I certainly get annoyed while folks consider concerns that they just do not understand about.
You controlled to hit the nail upon the top and also defined out the
entire thing with no need side-effects , other folks could take a signal.
Will likely be back to get more. Thanks